ABSTRAK
Khoiroh, Lilik Miftahul.
2008. Efektifitas Koagulasi Ion Paraquat (1,1-Dimetil,4,4-Bipiridilium)
Menggunakan Biji Kelor (Moringa Oleifera Lamk).
Pembimbing I : Eny Yulianti, M.Si
Pembimbing II : Ahmad Barizi, MA
Pembimbing III : Anton Prasetyo, M.Si
Paraquat selain dapat meningkatkan produktifitas
pertanian juga dapat mencemari sistem perairan dan tanah, karena relatif stabil
terhadap suhu, tekanan, pH normal dan mudah larut dalam air. Allah melarang
manusia berbuat kerusakan dan memerintahkan agar menjaga keseimbangan alam,
sebagaimana firman-Nya dalam al-Qur’an surat Al-A’raf/7: 56. Salah satu cara
mengurangi pencemaran yang disebabkan paraquat, dapat dilakukan dengan
koagulasi menggunakan biji kelor. Penelitian bertujuan untuk mengetahui
efektifitas proses koagulasi ion paraquat menggunakan biji kelor.
Metode penelitian meliputi
tiga tahapan. Pertama, optimasi metode spektrofotometri. Kedua, menentukan
dosis dan waktu pengendapan optimum koagulasi paraquat menggunakan biji kelor. Parameter
yang diamati adalah perubahan konsentrasi, pH dan konduktifitas. Ketiga,
penentuan pH optimum koagulasi paraquat menggunakan biji kelor. Parameter yang
diamati adalah perubahan konsentrasi.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa panjang gelombang maksimum paraquat tereduksi adalah 629,2 nm
dengan waktu kestabilan tidak lebih dari 15 menit. Sensitivitas analisis
paraquat tereduksi sebesar 0,2287 mg/L sedangkan batas deteksi sebesar 0,284
mg/L. Konsentrasi paraquat dapat menurun sebesar 86,60% pada dosis 15000 ppm. Waktu
pengendapan optimum adalah 30 menit. Bertambahnya dosis dan waktu pengendapan, pH
dan konduktifitas larutan semakin turun. pH berkisar pada pH 5 dan konduktifitas
berkisar pada 6,8 – 7 mS/cm. pH optimum koagulasi adalah sekitar pH 5 dengan
penurunan konsentrasi sebesar 86%.
Kata Kunci : Koagulasi, Paraquat, Biji Kelor, dan
Konsentrasi.
SILAHKAN DONWLOAD JURNALNYA DISINI
ARTIKEL TERKAIT:
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Komentarnya