Oleh: Tarosaito
Reaksi anorganik dapat dideskripsikan dengan konsep redoks atau asam
basa. Termodinamika dan elektrokimia sangat erat kaitannya dengan
analisis reaksi redoks dan asam basa. Walaupun nampaknya teori
termodinamika dan elektrokimia dideskripsikan dengan sejumlah persamaan
dan rumus yang rumit, hanya beberapa persamaan dan parameter yang
diperlukan untuk pemahaman yang layak. Pemahaman yang baik tentang
tanda dan kecenderungan parameter dalam persamaan-persamaan penting ini
akan sangat membantu pemahaman. Pemahaman lebih detail di luar bahasan
di sini dapat diperoleh dengan memperluas kosep-konsep dasar ini.
3.1 Termodinamika
Parameter
termodinamika untuk perubahan keadaan diperlukan untuk mendeskripsikan
ikatan kimia, sruktur dan reaksi. Hal ini juga berlaku dalam kimia
anorganik, dan konsep paling penting dalam termodinamika dipaparkan di
bagian ini. Pengetahuan termodinamika sederhana sangat bermanfaat untuk
memutuskan apakah struktur suatu senyawa akan stabil, kemungkinan
kespontanan reaksi, perhitungan kalor reaksi, penentuan mekanisme reaksi
dan pemahaman elektrokimia.
Entalpi Karena
entalpi adalah kandungan kalor sistem dalam tekanan tetap, perubahan
∆H bernilai negatif untuk reaksi eksoterm, dan positif untuk reaksi
endoterm. Entalpi reaksi standar, ∆H0, adalah perubahan
entalpi dari 1 mol reaktan dan produk pada keadaan standar (105 Pa dan
298.15 K). Entalpi pembentukan standar, ∆Hf0, suatu senyawa
adalah entalpi reaksi standar untuk pembentukan senyawa dari
unsur-unsurnya. Karena entalpi adalah fungsi keadaan, entalpi reaksi
standar dihitung dengan mendefinisikan entalpi pembentukan zat sederhana
(unsur) bernilai nol. Dengan demikian:

Entropi
Entropi adalah fungsi keadaan, dan merupakan kriteria yang menentukan
apakah suatu keadaan dapat dicapai dengan spontan dari keadaan lain.
Hukum ke-2 termodinamika menyatakan bahwa entropi, S, sistem yang
terisolasi dalam proses spontan meningkat. Dinyatakan secara matematis
∆S > 0
Proses
yang secara termodinamika ireversibel akan menghasilkan entropi.
Entropi berkaitan dengan ketidakteraturan sistem dalam termodinamika
statistik, menurut persamaan:
S = klnW .
k
adalah tetapan Boltzmann, dan W adalah jumlah susunan atom atau molekul
dalam sistem dengan energi yang sama, dan berhubungan dengan besarnya
ketidakteraturan. Dengan meningkatnya entropi, meningkat pula
ketidakteraturan sistem.
Energi bebas Gibbs Kuantitas ini didefinisikan dengan:
∆G = ∆H – T∆S
reaksi
spontan terjadi bila energi Gibbs reaksi pada suhu dan tekanan tetap
negatif. Perubahan energi bebas Gibbs standar berhubungan dengan tetapan
kesetimbangan reaksi A = B melalui:
∆ G0 = -RT ln K.
K bernilai lebih besar dari 1 bila ∆G0 negatif, dan reaksi berlangsung spontan ke kanan.
ARTIKEL TERKAIT:
Kimia Dasar
- Materi Persentasi Kimia
- Larutan (Sifat Kologatif larutan)
- Wujud Zat
- Ikatan Kimia
- Lahirnya teori atom
- Kumpulan Animasi Kimia untuk SMA
- Buku Gratis: Kimia Untuk SMA Kelas XII
- Buku Gratis :Kimia Untuk SMA Kelas XI
- Buku Gratis: Kimia Untuk SMA Kelas X
- Buku Gratis: Kimia Untuk SMK
- Kimia Dasar 2
- Redoks dan Elektrokimia
- Struktur Atom
- Stoikiometri
- Buku Ajar kimia Dasar
- Hubungan tingkat keasaman dengan pH
Materi Kuliah
- Materi Persentasi Kimia
- Larutan (Sifat Kologatif larutan)
- Wujud Zat
- Ikatan Kimia
- Lahirnya teori atom
- Macam-macam metode pembuatan VCO
- Makalah molekuler membran
- Buku Gratis : Handout Anorganik 2
- ANALISA PROTEIN DALAM AIR REBUSAN BERAS SEBAGAI MINUMAN PENGGANTI SUSU
- Makalah Karbohidrat
- Makalah Protein Sel Tunggal (PST)
- Makalah Asam Lemak Cis dan Trans
- Makalah Ekstraksi [Pemisahan Kimia]
- Makalah Golongan VII A
- Makalah Golongan VI B
- Makalah Golongan VI A
- Makalah Golongan V A
- Makalah Golongan III B
- Makalah Lantanida
- Kumpulan Animasi Kimia untuk SMA
- Kumpulan Materi Kimia Lingkungan
- Kimia Dasar 2
- Kumpulan materi Biokimia
- A-Y Reaction
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Komentarnya