Di dalam semesta ini terdapat berjuta-juta
senyawa, sehinga Komisi Tata Nama IUPAC (International Union for Pure and
Applied Chemistry), suatu badan di bawah UNESCO menyusun suatu aturan.
Tata nama senyawa yang digunakan secara
seragam di seluruh dunia.
Tata nama senyawa anorganik
Senyawa anorganik terdiri dari senyawa biner
dari logam dan non logam, senyawa biner dari non logam dan non logam, senyawa
yang mengandung poliatom senyawa asam, basa dan garam.
a.Senyawa biner dari logam dan non-logam (senyawa ionik)
Senyawa biner dari logam dan non-logam umumnya
merupakan senyawa ion. Logam membentuk ion positif (kation) dan non-logam
membentuk ion negatif (anion). Di bawah ini nama beberapa kation logam dan
anion non-logam (monoatom) yang perlu dikuasai agar tidak mengalami kesukaran
dalam penulisan rumus kimia dan nama senyawa.
Berikut ini nama senyawa biner logam dan
non-logam:
1)
Penamaan
dimulai dari nama kation logam diikuti nama anion dari logam
Contoh:
2)
Senyawa yang terbentuk haruslah bermuatan netral.
3) Untuk logam yang dapat membentuk beberapa
kation dengan muatan berbeda, maka muatan
kationnya dinyatakan dengan angka Romawi
Contoh:
Cu2O dan CuO. Atom Cu dapat membentuk kation Cu+
dan Cu2+. Karena oksida (O2-)
mempunyai muatan -2, maka:
·
kation
tembaga pada Cu2O haruslah Cu+ agar menetralkan muatan O2-
Jadi, nama Cu2O adalah tembaga (I) oksida.
·
kation
tembaga pada CuO karena kation tembaga hanya ada satu buahmaka untuk
menetralkan muatan O2- haruslah Cu2+.
b.Senyawa biner dari non-logam dan non-logam (senyawa kovalen)
Senyawa biner dari dua non-logam umumnya adalah senyawa molekul. Tata
nama
senyawanya yaitu sebagai berikut:
1) Penamaan senyawa mengikuti urutan berikut
Bi – Si – As – C – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F
Contoh:
HCl (Nama H lalu nama Cl)
NH3 (Nama N lalu nama H)
2) Penamaan dimulai dari nama non-logam pertama diikuti nama non-logam
kedua yang diberi akhiran –ida
Contoh:
HCl dinamakan hidrogen klorida
3) Jika dua jenis non-logam dapat membentuk lebih dari satu jenis
senyawa, maka digunakan awalan Yunani sesuai angka indeks dalam rumus kimianya
1 = mono 6 =
heksa
2 = di 7 = hepta
3 = tri 8 = okta
4 = tetra 9 =
nona
5 = penta 10 = deka
Contoh:
•CO karbon monoksida
•CO2 karbon dioksida
•PCl3 fosforus triklorida
•P4 O10
tetrafosforus dekaoksida
c. Senyawa yang mengandung ion poliatom
Ion-ion yang telah dibahas di atas merupakan ion-ion monoatom.
Masing-masing ion terdiri atas atom tunggal. Ada pula ion-ion poliatom, yaitu
dua atau lebih atom-atom terikat bersama-sama dalam satu ion yang dapat berupa
kation poliatom dan anion poliatom.
Di bawah ini beberapa ion poliatom dan namanya.
Tata nama senyawa ion yang mengandung poliatom yaitu sebagai berikut:
1) Untuk senyawa yang terdiri atas kation logam dan anion poliatom,
maka penamaan dimulai dari nama kation logam diikuti nama anion
poliatom.
Contoh:
•NaOH dari Na+ dan OH- nama
senyawanya Natrium hidroksida;
•KmnO4 dari K+
dan MnO4- nama
senyawanya Kalium permanganat;
•PbSO4 dari Pb2+
dan SO42- nama
senyawanya Timbal (II) sulfat.
2) Untuk senyawa yang terdiri atas kation poliatom dan anion monoatom
atau poliatom, penamaan dimulai dari nama kation poliatom diikuti
nama anion monoatom atau poliatom.
Contoh:
•NH4Cl : ammonium klorida
•NH4CN : ammonium
sianida
•(NH4)2SO4 : ammonium sulfat
d.Senyawa asam, basa, dan garam
1)Senyawa asam
Asam adalah zat kimia yang di dalam air dapat melepaskan ion H+.
Misalnya adalah HCl; jika dilarutkan ke dalam air, maka akan terurai menjadi
ion H+ dan ion Cl–
Tata nama senyawa asam adalah sebagai berikut:
a) Untuk senyawa asam biner (terdiri atas dua jenis unsur), penamaan
dimulai dari kata ‘asam’ diikuti nama sisa asamnya, yaitu anion non-logam
Contoh:
•HF : asam fluorida
•H2S :
asam sulfida
b) Untuk senyawa asam yang terdiri dari 3 jenis unsur, penamaan dimulai
dari kata ‘asam’ diikuti nama sisa asamnya, yaitu anion poliatom
Contoh:
•HCN : asam
sianida
•H2SO4 : asam sulfat
•HCH3COO :
asam asetat
2)Basa
Basa adalah zat yang di dalam air dapat menghasilkan ion OH-.
Pada umumnya, basa adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion
OH-
Tata nama basa adalah nama kationnya diikuti kata
hidroksida.
Contoh:
•NaOH : natrium hidroksida
•Ca(OH)2 : kalsium hidroksida
•Al (OH)3 : alumunium hidroksida
3)Garam
Garam adalah senyawa ion yang terdiri atas kation basa dan anion sisa
asam. Rumus garam diperoleh dengan memberi angka indeks pada kation dan
anionnya, sehingga jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negative.
Nama garam adalah rangkaian nama kation yang diikuti oleh nama anion.
Tata nama senyawa organik
Tata nama senyawa organik lebih kompleks daripada tata nama senyawa
anorganik. Hal ini disebabkan sebagian besar senyawa organik tidak dapat
ditentukan dari rumus kimianya saja, akan tetapi harus dari rumus strukturnya.
Jumlah senyawa organik lebih banyak dibandingkan senyawa anorganik. Di sini
akan dibahas tata nama untuk senyawa organik sederhana.
a) Senyawa
organik paling sederhana hanya mengandung atom C dan H. Nama senyawa dimulai
dengan awalan sesuai jumlah atom C dan diberi akhiran –ana
b) Senyawa
organik penting lainnya ialah benzen (C6H6). Penamaan
senyawa jika atom H diganti dengan atom/gugus lainnya yaitu sebagai berikut:
ARTIKEL TERKAIT:
In this life that we have been blessed with, beautiful phases of life accompany us till the time we live Tata Logam
ReplyDelete