BAB 5
RUANG VEKTOR
Konsep vektor dalam
dan
telah memberi inspirasi para matematikawan
abad tujuh belas untuk mengembangkan pasangan berurutan bilangan riil yang
lebih umum, misalnya pasangan berurutan dengan empat komponen bilangan riil
yang disebut kuadrupel yang menyatakan
sebuah titik pada ruang berdimensi empat
, dengan lima
komponen
disebut kuintupel
yang menyatakan sebuah titik pada ruang berdimensi lima
dan seterusnya secara umum pasangan berurutan
m bilangan
yang mempresentasikan sebuah titik pada ruang
berdimensi n atau
yang disebut Ruang Euklides berdimensi-n.
Karena sebutan tripel, kuadrupel, dan sebagainya tidak bisa efektif
penggunaanya, maka digunakan istilah pasangan berurutan n–tupel, untuk
. Kita membiarkan untuk
pasangan berurutan dua dengan istilah “pasangan berurutan” dan pasangan
berurutan tiga dengan “tripel”. Walaupun untuk ruang dimensi
tidak bisa divisualisasikan secara geometris,
maka selanjutnya kita akan mempresentasikan ruang berdimensi n secara analitik.
Definisi 5.1. Jika n suatu bilangan riil positip, maka
pasangan berurutan n-tupel ditulis
, dengan
, untuk setiap
. Himpunan pasangan
berurutan n-tupel dinamakan sebagai ruang berdimensi-n ditulis
. Sehingga secara
singkat ditulis
Norma vektor.
Jika
sebagai vektor dalam
, sesuai pengertian
vektor secara tradisional sebagai besaran yang berarah, tentunya u membpunyai besar. Besar u yang dituliskan sebagai
secara umum disebut sebagai norma Euclidis u dan besarnya ditentukan sebagai
berikut.
MATERI LENGKAP DOWNLOADARTIKEL TERKAIT:
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Komentarnya