Saturday, December 8, 2012

Laporan Praktikum Penentuan Bilangan Koordinasi












 Laporan Lengkap penentuan BK download
Ligan merupakan basa Lewis yang memiliki pasangan elektron bebas misalnya ligan NH3, H2O adan Cl- atau memiliki pasangan elektron π misalnya C2H2 (etilena). C6H6 (benzena). Suatu ligan dapat memiliki elektron yang tidak berpasangan disamping elektron π. Misalnya ligan C5H5 (siklopentadiena) C3H5¬ (alil) dan NO (nitrosil). Di dalam ligan terdapat atom donor yaitu atom yang memiliki pasangan elktron bebas atom atom yang terikat melalui ikatan π. Melalui atom donor tersebut, suatu ligan melakukan ikatan kovalen koordinasi dengan atom pusat yang ada (Anonim, 2010).
Menurut Ramlawati (2005), Ditinjau dari asam basa, ligan dalam senyawa koordinasi merupakan basa lewis sedangkan ion logam pusat merupakan asam lewis. Ligan yang bergabung dengan ion lain (logam) dapat dikelompokkan sebagai berikut :
ü  Ligan yang hanya mampu memberikan satu pasang elektron kepada satu ion logam pusat dalam senyawa koordinasi disebut monodentat.
ü  Ligan yang mempunyai dua atom donor sehingga mampu memberikan dua pasang elektron kepada satu ion logam pusat dalam senyawa koordinasi disebut bidentat.
            Senyawa yang tersusun atas satu atom pusat, biasanya logam atau kelompok atom seperti VO, VO2, dan TiO yang dikelilingi oleh sejumlah anion atau molekul netral disebut senyawa kompleks. Anion atau molekul netral disebut senyawa kompleks. Anion atau molekul netral yang memiliki atom pusat atau kelompok atom itu disebut dengan ligan. Jika ditinjau dari sistem asam-basa lewis, atom pusat atau kelompok atom dalam senyawa kompleks tersebut bertindak sebagai asam lewis, sedangkan ligannya bertindak sebagai basa lewis. Ikatan yang terjadi antara ligan dan atom pusat merupakan ikatan kovalen koordinasi. Sehingga senyawa kompleks disebut pula senyawa koordinasi. Jumlah muatan kompleks ditentukan dari penjumlahan muatan ion pusat dan jumlah muatan ligan yang membentuk kompleks (Ramlawaty, 2005; 1).

Sintesis senyawa kompleks dari logam-logam alkali biasanya dilakukan dalam kondisi bebas air dari pelarut atau dari udara. Untuk itu pelarut dan pereaksi yang digunakan harus dimurnikan lebih dulu. Sintesis biasanya dilakukan di dalam tabung Schlenk dan isolasi uap air dari udara dilakukan dengan menggunakan gas argon. Kadang-kadang ada juga senyawa kompleks yang dapat disintesis dalam kondisi kontaks langsung dengan udara misalnya senyawa kompleks [K(phen)2(H2O)]2.4phen.4H2O (Mutrofin, Effendy dan White, 2001:200).
Senyawa kompleks dengan atom pusat ion-ion logam alkali dapat memiliki bilangan koordinasi 4, 5, 6, 7 dan 8. Bilangan koordinasi 4 banyak ditemukan untuk senyawa kompleks dengan ion pusat Li+. Hal ini disebabkan karena kecilnya ukuran ion Li+ (73-106 pm) yang cenderung sulit untuk mengikat lebih dari 4 atom donor. Bilangan koordinasi lebih besar dari 4 diperoleh pada senyawa kompleks dengan pusat ion Na+, K+, Rb+, atau Cs+ (Raston dkk. 1989:91)



Anda sedang membaca artikel tentang Laporan Praktikum Penentuan Bilangan Koordinasi dan anda bisa menemukan artikel Laporan Praktikum Penentuan Bilangan Koordinasi ini dengan url http://moslem-chemist.blogspot.com/2012/12/laporan-praktikum-penentuan-bilangan.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Laporan Praktikum Penentuan Bilangan Koordinasi ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Laporan Praktikum Penentuan Bilangan Koordinasi sumbernya.

ARTIKEL TERKAIT:

Ditulis Oleh : fauzan muhammad

Artikel Laporan Praktikum Penentuan Bilangan Koordinasi ini ditulis oleh fauzan muhammad pada hari Saturday, December 8, 2012. Terimakasih atas kunjungan Anda pada blog ini. Kritik dan saran tentang Laporan Praktikum Penentuan Bilangan Koordinasi dapat Anda sampaikan melalui kotak komentar dibawah ini.

:: Get this widget ! ::

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan Tinggalkan Komentarnya