Laporan Lengkap penentuan BK download
Ligan
merupakan basa Lewis yang memiliki pasangan elektron bebas misalnya ligan NH3,
H2O adan Cl- atau memiliki pasangan elektron π misalnya C2H2 (etilena). C6H6
(benzena). Suatu ligan dapat memiliki elektron yang tidak berpasangan disamping
elektron π. Misalnya ligan C5H5 (siklopentadiena) C3H5¬ (alil) dan NO
(nitrosil). Di dalam ligan terdapat atom donor yaitu atom yang memiliki
pasangan elktron bebas atom atom yang terikat melalui ikatan π. Melalui atom donor
tersebut, suatu ligan melakukan ikatan kovalen koordinasi dengan atom pusat
yang ada (Anonim, 2010).
Menurut
Ramlawati (2005), Ditinjau dari asam basa, ligan dalam senyawa koordinasi
merupakan basa lewis sedangkan ion logam pusat merupakan asam lewis. Ligan yang
bergabung dengan ion lain (logam) dapat dikelompokkan sebagai berikut :
ü Ligan yang hanya mampu memberikan satu
pasang elektron kepada satu ion logam pusat dalam senyawa koordinasi disebut
monodentat.
ü Ligan yang mempunyai dua atom donor
sehingga mampu memberikan dua pasang elektron kepada satu ion logam pusat dalam
senyawa koordinasi disebut bidentat.
Senyawa
yang tersusun atas satu atom pusat, biasanya logam atau kelompok atom seperti
VO, VO2, dan TiO yang dikelilingi oleh sejumlah anion atau molekul
netral disebut senyawa kompleks. Anion atau molekul netral disebut senyawa
kompleks. Anion atau molekul netral yang memiliki atom pusat atau kelompok atom
itu disebut dengan ligan. Jika ditinjau dari sistem asam-basa lewis, atom pusat
atau kelompok atom dalam senyawa kompleks tersebut bertindak sebagai asam
lewis, sedangkan ligannya bertindak sebagai basa lewis. Ikatan yang terjadi
antara ligan dan atom pusat merupakan ikatan kovalen koordinasi. Sehingga
senyawa kompleks disebut pula senyawa koordinasi. Jumlah muatan kompleks
ditentukan dari penjumlahan muatan ion pusat dan jumlah muatan ligan yang
membentuk kompleks (Ramlawaty, 2005; 1).
Sintesis senyawa kompleks dari logam-logam alkali biasanya dilakukan dalam
kondisi bebas air dari pelarut atau dari udara. Untuk itu pelarut dan pereaksi
yang digunakan harus dimurnikan lebih dulu. Sintesis biasanya dilakukan di
dalam tabung Schlenk dan isolasi uap air dari udara dilakukan dengan
menggunakan gas argon. Kadang-kadang ada juga senyawa kompleks yang dapat
disintesis dalam kondisi kontaks langsung dengan udara misalnya senyawa
kompleks [K(phen)2(H2O)]2.4phen.4H2O
(Mutrofin, Effendy dan White, 2001:200).
Senyawa kompleks dengan atom pusat ion-ion logam alkali dapat memiliki
bilangan koordinasi 4, 5, 6, 7 dan 8. Bilangan koordinasi 4 banyak ditemukan
untuk senyawa kompleks dengan ion pusat Li+. Hal ini disebabkan
karena kecilnya ukuran ion Li+ (73-106 pm) yang cenderung sulit
untuk mengikat lebih dari 4 atom donor. Bilangan koordinasi lebih besar dari 4
diperoleh pada senyawa kompleks dengan pusat ion Na+, K+,
Rb+, atau Cs+ (Raston dkk. 1989:91)
ARTIKEL TERKAIT:
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Komentarnya