“Inikah yang dinamakan Negara berkembang, segala sesuataunya ditentukan dengan uang” (Kill DJ Gusdurian)
Bagaimana karakter bangsa Indonesia sebenarnya?pertanyaan ini seringkali terlontar .saat Indonesia merdeka 1945, di saat pemerintahan orde lama mulai mencanangkan beberapa program yaitu salah satunya adalah BERDIKARI(berdiri di kaki sendiri),dengan kata lain bahwa bangsa Indonesia harus punya karakter ,yang mana karakter itu adalah spirit kebanggaan menjadi bangsa yang terdiri dari banyak pulau,mempunyai kekayaan melimpah tanpa ada sedikit pun campur tangan atau sentuhan dari bangsa asing. tapi apa yang diperjuangkan oleh sukarno dibawah bendera orde lama sampai era reformasi di bawah panji-panji kepemimpinan Presiden Gus Dur sampai hari ini dibawah tangan Si-Buya sebagai orang nomor wahid di bumi Indonesia ini ternyata lebih banyak memunculkan segelumit bencana sosial dan virus Korupsi yang belum mampu di scan atau dibersihakan secara tuntas,tas, taaaaaas…dan hal ini menjadi komitmen kita bersama sebagai generasi muda untuk memperjuangkan dan memerangi bahaya laten Korupsi yang sedang menghujani “langit merah” Indonesia tercinta ini.
Berbicara tentang karakter bangsa ada beberapa yang masih melekat dibenak kita,diantaranya yaitu Gotong royong, musyawarah (kajian-diskusi), dan beberapa kebudayaan lokal tentunya yang seharusnya bisa untuk kita terus bentengi dan kawal terus kedepan. Namun permasalahan yang dihadapi timbul titik pertanyaan mampukah karakter bangsa yang sedemikian ini menjadi sebuah tonggak perjuangan anak bangsa untuk melawan korupsi yang merajalela di seantero negeri ini???
Dari pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa korupsi merupakan salah satu sumber dari keterpurukan rakyat, mengapa hal ini terjadi ?apa yang melatar belakangi ?ada dua hal yang mungkin menjadi penyebab terjadinya korupsi yaitu sistem pemerintahan yang rusak (Republik Amburadul) dan mental anak bangsa yang mudah terusik.
Jika kita menelisik lebih jauh sistem pemerintahan bangsa Indonesia khususnya dibidang hukum yang sangat lamban (LEMOT) dalam mengatasi segelumit permasalahan kekerasan dan Virus Korupsi, banyak contoh pejabat yang tersandung kasus korupsi tapi mereka tidak dihukum setimpal malahan hasil dari korupsi itu mereka bayarkan denda sehingga mereka tidak akan kekurangan sesuatu apapun.ini adalah salah satu contoh dari bobroknya sistem pemerintahan seperti dikutip dari perkataan mending Gus Dur “hukum di Indonesia itu seperti pisau, tajam kebawah dan tumpul keatasnya”,artinya hukum hanya mempan kepada rakyat miskin dan bodoh.
Salah satu hal yang menyebabkan korupsi adalah mental dari anak bangsa , bukan lagi tuntutan perut busung lapar melainkan kesempatan untuk berkorupsi yang terbuka lebarlah yang membuat korupsi begitu menggiurkan, sekali lagi apabila etika beragama tidak menuntun dan hanya mengandalkan rasio maka yang terjadi adalah kecenderungan untuk berkorupsi sangat terbuka lebar!!!.
bangsa Indonesia sudah lelah terus menerus digerogoti oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung-jawab,tidak ada gunanya kita mengeluh tanpa berbuat apa-apa,marilah kita bersama membuka pikiran , melawan rasa takut dan terus mengecam para oknum korupsi, tidak ada gunanya kita mengeluh tanpa berbuat apa-apa. Seraya terus berteriak lantang Resik-Resikan para tikus-tikus Koruptor.
Dan hari ini yang dapat kita lakukan adalah memberi pendidikan sedini mungkin cara berpolitik yang baik dan benar, penanaman karakter kebangsaan yang menyeluruh sehingga nantinya menjadi pagar untuk melawan virus korupsi , ifda’binafsi (mulai dari diri sendiri) .
“iki zaman edan,sing ora edan ora kumanan, neng sak bejan-bejane wong edan si bejo wong sing waspodo lan kelingan” (ronggo waksito)
ARTIKEL TERKAIT:
Berita
Organisasi
- Proposal Rakernas Ikahimki 2013 (Januari)
- IKAHIMKI (Ikatan Himpunan Mahasiswa Kimia Indonesia)
- Bismillahirrohmanirrohim "Budaya"
- Doa Kemerdekaan Gus dur
- Buku : Membedah Konsep Negara Islam
- Indonesiaku "ada apa denganmu???
- Budaya dan Filosofinya (Indonesia)
- Refleksi-“Gerakan & Pembebasan”Kartini
- Nilai Dasar Gus Dur
- Pendidikan Kaum Pinggiran (GARUDA MALANG)
- Mars Rayon PMII "Pencerahan" Galileo
- Sejarah Rayon PMII "Pencerahan" Galileo
- Sejarah Teater Galileo "TEGAL" (PMII)
- Hitam Putih PMII
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Komentarnya