Udara politik di Indonesia semakin pengab dari waktu ke waktu. Rakyat menjadi kehilangan harapan untuk dapat menggapai hidup yang lebih sejahtera. Hampir semua lembaga publik sudah tidak dapat dipercaya. Rakyat sebagai pemilik syah dari negara bebas bersuara tetapi tanpa daya. Wakil rakyat tak acuh terhadap rakyat yang memberinya mandat. Situasi ini secara ringkas dapat dikatakan sebagai jaman “kafilah menggonggong, anjing berlalu.”
Meskipun saya selalu dinasehati oleh kakak yang juga teman diskusi, Bondan Gunawan, bahwa seperti apapun keadaannya, rakyat tidak salah dan tidak boleh dipersalahkan, tetapi menurut saya andil rakyat terhadap terbentuknya kondisi saat ini juga besar. Lamanya situasi seperti ini berlangsung juga tidak terlepas dari sikap mental masyarakat. Selalu merasa diri tidak berdaya dan bersikap menunggu datangnya hari baik, pemimpin yang jujur, tegas, tetapi adil, jaman keemasan atau situasi menyenangkan lainnya. Selama perjalanan saya ke berbagai penjuru negeri ini, saya jelas mendengar jeritan rakyat yang tak pernah terdengar. Menjeritlah dengan daya sehingga ada yang mendengar!
Perubahan harus dimulai dari cara kita memandang persoalan dan lingkungan di sekitar kita. Hari baik tidak akan pernah datang bila kita sendiri tidak menjemputnya. Pemimpin yang jujur, tegas, tetapi adil itu tidak akan pernah datang kecuali kita mempersiapkan diri menjadi pemimpin itu. Jangan berharap jaman keemasan akan datang jika kita hanya menunggu. Kitalah yang membuat semua itu mungkin terjadi. Berhentilah menunggu. Mulailah mengerjakan sesuatu yang diyakini dapat membantu mempercepat datangnya hari baru yang lebih bermutu. Jaman keemasan akan datang bila cara kita berpikir dan bertindak adalah berkualitas emas.
Meskipun saya selalu dinasehati oleh kakak yang juga teman diskusi, Bondan Gunawan, bahwa seperti apapun keadaannya, rakyat tidak salah dan tidak boleh dipersalahkan, tetapi menurut saya andil rakyat terhadap terbentuknya kondisi saat ini juga besar. Lamanya situasi seperti ini berlangsung juga tidak terlepas dari sikap mental masyarakat. Selalu merasa diri tidak berdaya dan bersikap menunggu datangnya hari baik, pemimpin yang jujur, tegas, tetapi adil, jaman keemasan atau situasi menyenangkan lainnya. Selama perjalanan saya ke berbagai penjuru negeri ini, saya jelas mendengar jeritan rakyat yang tak pernah terdengar. Menjeritlah dengan daya sehingga ada yang mendengar!
Perubahan harus dimulai dari cara kita memandang persoalan dan lingkungan di sekitar kita. Hari baik tidak akan pernah datang bila kita sendiri tidak menjemputnya. Pemimpin yang jujur, tegas, tetapi adil itu tidak akan pernah datang kecuali kita mempersiapkan diri menjadi pemimpin itu. Jangan berharap jaman keemasan akan datang jika kita hanya menunggu. Kitalah yang membuat semua itu mungkin terjadi. Berhentilah menunggu. Mulailah mengerjakan sesuatu yang diyakini dapat membantu mempercepat datangnya hari baru yang lebih bermutu. Jaman keemasan akan datang bila cara kita berpikir dan bertindak adalah berkualitas emas.
Download Buku Obrolan Nusantara
ARTIKEL TERKAIT:
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Komentarnya