Saturday, January 5, 2013

Perkembangan Tabel Periodik Unsur

Pada saat ini telah ditemukan lebih dari seratus unsur dan begitu banyak senyawa kimia yang telah disintesis. Bagaimana agar kita mudah mempelajari unsur-unsur itu? Para ahli kimia telah  mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan sifat-sifat kimia dan fisika yang mirip atau sama.
Untuk mempelajari pengelompokan unsur-unsur berdasarkan sifatnya dapat digunakan tabel periodik unsur.Tabel periodik unsur berkembang mulai dari cara pengelompokan yang sederhana sampai yang lengkap.Tabel periodik yangdigunakan sekarang adalah tabel periodik modern yang disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat unsur. Pada tabel periodik modern, unsur-unsur dikelompokkan dalam golongan dan periode.
Pada tabel periodik unsur, lambang unsur dilengkapi dengan nomor atomdan massa atom. Dari data tersebut kita dapat menentukan struktur atom suatu unsur seperti jumlah proton, neutron, elektron, dan konfigurasi elektronnya.
Dalam tabel periodik unsur kita dapat mempelajari sifat unsur seperti logam, metaloid, nonlogam, dan sifat periodik yaitu jari-jari, energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan.
A.Perkembangan Tabel Periodik Unsur
Pengelompokan unsur-unsur dimulai oleh Antoine Lavoisier yang mengelompokkan unsur menjadi logam dan bukan logam. Selanjutnya pengelompokan unsur berkembang dalam berbagai bentuk dan dikenal dengan Triade Dobereiner, Oktaf Newlands, Tabel Periodik Unsur Lothar Meyer dan Mendeleev, serta Tabel Periodik Unsur Modern.
1.Tabel Periodik Unsur Antoine Lavoisier
Antoine Lavoisier  pada tahun 1789, seorang ahli kimia Perancis membagi unsur-unsur menjadi empat kelompok. Untuk mengenal pengelompokannya, perhatikan Tabel 1.1.
 Pada Tabel 1.1 tertera cahaya dan kalor yang bukan unsur. Pada kelompok IV dimasukkan senyawa yang belum dapat diuraikan menjadi unsur yang dikenal sekarang.
2.Hukum Triade Dobereiner
J.W. Dobereiner pada tahun 1817 mengelompokkan unsur yang mempunyai sifat sama, tiap kelompok terdiri dari tiga unsur yang disebut triade. Untuk mempelajari hukum ini lakukan kegiatan berikut.
Dobereiner mencoba mengelompokkan unsur-unsur yang mempunyai sifat sama berdasarkan  kenaikan massa atomnya, ternyata didapat keteraturan. Jika tiga unsur diurutkan berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka massa unsur yang kedua sama dengan massa rata-rata unsur pertama dan ketiga. Pernyataan ini dikenal dengan nama Hukum Triade Dobereiner.
3.Hukum Oktaf Newlands
Pada tahun 1863, J.W. Newlands mengurutkan unsur berdasarkan kenaikan massa atomnya. Bagaimana keteraturan yang ditemukannya? Coba diskusikanpengelompokannya melalui kegiatan berikut!
Dari pengelompokan ini ternyata unsur yang kedelapan memiliki sifat yang mirip dengan unsur yang pertama, begitu juga unsur yang kesembilan sifatnya mirip dengan unsur yang kedua, dan seterusnya. Contohnya, unsur H sifatnyamirip dengan unsur F dan Cl, unsur Li mirip dengan Na dan K, serta unsur Be mirip dengan Mg.
Pengulangan ini oleh Newlands disebut  Hukum Oktaf karena dia membandingkan pengulangan sifat unsur dengan tangga nada atau oktaf pada lagu. Newlands memelopori penyusunan unsur-unsur yang sifatnya mirip pada kolom vertikal. Kelemahan hukum oktaf yaitu pengulangan setiap 8 unsur hanya cocok untuk unsur-unsur yang massa atomnya kecil. Selain itu masih ada unsur-unsur yang berimpitan pada urutan yang sama.
4.Tabel Periodik Unsur Lothar Meyer
Pada tahun 1870, Lothar Meyer mencoba membuat daftar unsur-unsur dengan memperhatikan sifat fisika yaitu volum atom. Dia membuat grafik volum atom unsur terhadap massa atomnya. Untuk mempelajarinya lakukan kegiatan berikut.
Pada lengkung Meyer, unsur-unsur Li, Na, K, Rb, dan Cs menempati kedudukan yang setara, yaitu di puncak. Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba berada di titik kedua dari puncak. Ternyata unsur-unsur yang letaknya setara memiliki sifat yang mirip
5.Tabel Periodik Unsur Mendeleev
Dimitri Ivanovich Mendeleev pada tahun 1869 di Rusia mengemukakan hubungan antara massa unsur dengan sifat unsur. Dalam mempelajari keperiodikan unsur-unsur, Mendeleev selain menggunakan sifat fisika juga menggunakan sifat kimia.
Pada penelitiannya seperti  New-lands, Mendeleev juga menyusun unsur menurut kenaikan massa atom relatifnya dan dia menemukan adanya perubahan sifat secara periodik.
Kelebihan tabel periodik unsur Mendeleev adalah sebagai berikut.

a.Merupakan sistem periodik pertama yang disusun dalam bentuk tabel yang terdiri dari delapan lajur vertikal atau golongan dan tujuh deret horisontal atau periode. Selanjutnya disebut tabel periodik unsur Mendeleev.
b.Ada tempat yang kosong bagi unsur-unsur yang diramalkan akan ditemukan dan diberi nama eka boron, eka aluminium, dan eka silikon. Ramalan tersebut terbukti dengan ditemukannya Scandium (1879), Galium (1875),dan Germanium (1886). Contoh ramalan Mendeleev untuk Germanium yang disebut eka silikon tertera pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2 Ramalan Mendeleev tentang sifat unsur germanium
c. Dapat menempatkan unsur He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn dalam golongan tersendiri setelah golongan gas mulia ditemukan.
Tabel periodik unsur Mendeleev digambarkan seperti berikut.


















Selain keunggulan, tabel periodik unsur Mendeleev mempunyai beberapa kelemahan yaitu sebagai berikut.
a.Ada beberapa urutan unsur yang terbalik jika ditinjau dari bertambahnya massa atom relatif, misalnya Te (128) ditempatkan sebelum I (127).
b.Triade besi (Fe, Co, Ni), triade platina ringan (Ru, Rh, Pd), dan triade platina (Os, Ir, Pt) dimasukkan ke dalam golongan VIII. Di antara unsur-unsur golongan ini hanya Ru dan Os yang mempunyai valensi 8.
6.Tabel Periodik Unsur Modern
Tabel periodik unsur yang digunakan sekarang yaitu Tabel Periodik Unsur Modern. Setelah tabel periodik unsur Mendeleev, pada tahun 1915 Henry Moseley menemukan nomor atom dan menyusun unsur-unsur dalam tabel periodik berdasarkan kenaikan nomor atom. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara nomor atom dengan sifat-sifat unsur, maka tabel periodik Mendeleev perlu penyempurnaan. Pada tabel periodik unsur modern unsur disusun dalam golongan dan periode.
Ada dua sistem yang digunakan  pada penomoran golongan yaitu sistem Amerika dan sistem IUPAC. Sistem Amerika menggunakan angka Romawi I sampai VIII, masing-masing terdiri dari golongan A dan B. Sistem IUPAC (International Union Pure and Applied Chemistry) menggunakan angka Arab 1 sampai dengan 18.
Oleh karena sistem penomoran golongan IUPAC belum memasyarakat dikalangan ahli kimia, maka penggolongan sistem Amerika lebih banyak digunakan, begitu juga di Indonesia.
Tabel periodik unsur modern digambarkan sebagai berikut.
Anda sedang membaca artikel tentang Perkembangan Tabel Periodik Unsur dan anda bisa menemukan artikel Perkembangan Tabel Periodik Unsur ini dengan url https://moslem-chemist.blogspot.com/2013/01/perkembangan-tabel-periodik-unsur_5.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Perkembangan Tabel Periodik Unsur ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Perkembangan Tabel Periodik Unsur sumbernya.

ARTIKEL TERKAIT:

Ditulis Oleh : fauzan muhammad

Artikel Perkembangan Tabel Periodik Unsur ini ditulis oleh fauzan muhammad pada hari Saturday, January 5, 2013. Terimakasih atas kunjungan Anda pada blog ini. Kritik dan saran tentang Perkembangan Tabel Periodik Unsur dapat Anda sampaikan melalui kotak komentar dibawah ini.

:: Get this widget ! ::

1 komentar:

  1. kita juga punya nih jurnal mengenai tabel periodik, silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5424/1/Jurnal.pdf
    semoga bermanfaat yaa :)

    ReplyDelete

Silahkan Tinggalkan Komentarnya