Monday, January 7, 2013

Redoks Berdasarkan Biloks

C.KONSEP REAKSI OKSIDASI REDUKSI BERDASARKAN PERUBAHAN BILANGAN OKSIDASI

Reaksi redoks dapat pula ditinjau dari perubahan bilangan oksidasi atom atau unsur sebelum dan sesudah reaksi. Reaksi redoks adalah reaksi yang ditandai terjadinya perubahan bilangan oksidasi dari atom unsur sebelum dan sesudah reaksi.
1.Bilangan oksidasi
Bilangan oksidasi adalah muatan yang dimiliki oleh atom jika elektron valensinya cenderung tertarik ke atom lain yang berikatan dengannya dan memiliki keelektronegatifan lebih besar.
Aturan penentuan bilangan oksidasi:
  •   Bilangan oksidasi atom dalam unsur bebas sama dengan 0 (nol).
Contoh: Bilangan oksidasi atom dalam unsur Na, Fe, H2, P4, dan S8 sama dengan 0 (nol).
  • Bilangan oksidasi ion monoatom sama dengan  muatan ionnya.
Contoh:
Bilangan oksidasi ion Na+ sama dengan +1;
Bilangan oksidasi ion Mg2+ sama dengan +2;
Bilangan oksidasi ion Fe3+ sama dengan +3;
Bilangan oksidasi ion Br sama dengan –1;
Bilangan oksidasi ion S2– sama dengan –2.
  • Jumlah bilangan oksidasi semua atom dalam senyawa netral sama dengan 0 (nol).
Contoh:
Senyawa NaCl mempunyai muatan = 0.
Jumlah biloks Na+ biloks Cl- = (+1) + (–1) = 0.
  • Jumlah bilangan oksidasi semua atom dalam ion poliatomik sama dengan muatan ionnya.
            Contoh:
Ion        NO3 bermuatan = –1, maka biloks N = +3 biloks O = -1
  •        Bilangan oksidasi Fluor dalam senyawanya = –1.
           Contoh:
            Bilangan oksidasi F dalam NaF dan ClF3 sama dengan –1
  •             Bilangan oksidasi oksigen (O) dalam senyawanya sama dengan -2, kecuali dalam senyawa biner fluorid, peroksida, dan superoksida
           Contoh:
           •Bilangan oksidasi O dalam H2O, CO2, dan SO2 sama dengan –2;
           •Bilangan oksidasi O dalam senyawa peroksida, H2O2 dan Na2O2 sama dengan –1;
           •Bilangan oksidasi O dalam senyawa fluorida, OF2 sama dengan  +2;
           •Bilangan oksidasi O dalam senyawa superoksida KO2 dan CsO2 sama dengan – 1
        
  •       Bilangan oksidasi hidrogen (H) jika berikatan dengan non-logam sama dengan +1. Bilangan oksidasi H jika berikatan dengan logam alkali dan alkali tanah sama dengan –1.
           Contoh:
           Bilangan oksidasi H dalam HF dan H2O sama dengan +1
           Bilangan oksidasi H dalam NaH dan CaH2 sama dengan –1
  •      Bilangan oksidasi logam golongan IA (alkali) dalam senyawanya sama dengan +1
  •           Bilangan oksidasi logam golongan IIA (alkali tanah) dalam senyawanya dengan +2
  •           Bilangan oksidasi logam transisi dalam senyawanya dapat lebih dari satu.
Contoh:
Fe mempunyai bilangan oksidasi +2 dalam FeO; +3 dalam Fe2O3, dan seterusnya
Anda sedang membaca artikel tentang Redoks Berdasarkan Biloks dan anda bisa menemukan artikel Redoks Berdasarkan Biloks ini dengan url http://moslem-chemist.blogspot.com/2013/01/redoks-berdasarkan-biloks.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Redoks Berdasarkan Biloks ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Redoks Berdasarkan Biloks sumbernya.

ARTIKEL TERKAIT:

Ditulis Oleh : fauzan muhammad

Artikel Redoks Berdasarkan Biloks ini ditulis oleh fauzan muhammad pada hari Monday, January 7, 2013. Terimakasih atas kunjungan Anda pada blog ini. Kritik dan saran tentang Redoks Berdasarkan Biloks dapat Anda sampaikan melalui kotak komentar dibawah ini.

:: Get this widget ! ::

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan Tinggalkan Komentarnya