Friday, November 16, 2012

Praktikum Ekstraksi Asam-Basa




EKSTRAKSI ASAM-BASA
Abstrak
Ekstraksi asam basa digunakan untuk mempelajari prinsip dasar dalam metode ekstraksi yaitu sama halnya dengan ekstraksi cair-cair didasarkan pada distribusi zat terlaarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur. Pada percobaan ini mengekstraksi asam benzoate dengan menggunakan pelarut NaOH dan Toloena maka akan dihasilkan Natrium benzoate dan H2O yang terdistribusi toloena kemudian Natrium Benzoat direaksikan dengan HCl menghasilkan asam benzoate kembali dan NaCl. Rendemen yang diperoleh adalah 5,6 %
·         Dasar Teori
     Partisi zat-zat terlarut antara dua cairan yang tidak saling bercampur menawarkan banyak kemungkinan yang menarik untuk pemisahan analitik. Ekstraksi pelarut dapat merupakan suatu langkah penting dalam urutan yang menuju ke suatu produk itu dalam laboratoria organic, anorganik, atau biokimia. Meskipun kadang-kadang digunkan peralatan yang rumit, namun seringkali diperlukan hanya sebuah coronng pisah. Seringkali suatu pemisahan ekstraksi pelarut dapat diselesaikan dalam beberapa menit. Tehnik itu dapat diterapkan sepanjang jangjaun konsentrasi yang lebar, dan telah digunakan secara meluas untuk isolasi kuantitatis yang luarbiasa sedikitnya dari isotop-isotop bebas pengemban yang diperoleh dengan transmutasi nuklir, demikian pula isolasi bahan industry yang diproduksi berton-ton(Day,1986:461).
     Untuk memilih jenis pelarut yang sesuai harus diperhatikan factor-faktor sebagai berikut (Hendayana,2006):
1.       Harga konstanta distribusi tinggi untuk gugus yang bersangkutan dan konstanta disttribusi rendah untuk gugus pengotor lainnya.
2.       Kelarutan pelarut organic rendah dalam air
3.       Mudah melepaskan kembali gugus yang bersangkutan didalam air untuk keperluan analisis lebih lanjut.
4.       Viskositas kecil dan tidak membentuk emulsi dengan air
5.       Tidak mudah terbakar dan
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi adalah (Arsyad,2001):
1.       Tipe persiapan sampel
2.       Waktu ekstraksi
3.       Kuntitas pelarut
4.       Suhu pelarut
5.       Tipe pelarut
Ekstraksi lebih efisien bila dilakukan berulangkali dengan jumlah pelarut yang lebih kecil daripada jumlah pelarutnya banyak tapi diekstraksi hanya sekali (Arsyad,2001).
Prinsip dasar dari ekstraksi pelarut adalah distribusi atau partisi senyawa antara dua fasa pada kesetimbangannya. Hukum fasa gibbs menyatakan (Kopkar,1990):
P + V = C + 2
                Dimana p adalah fasa, c adalah komponen dan V adalah derajat kebebasan. Pada ekstraksi pelarut, kita mempunyai p=2, yaitu fase air dan organic dan c=1, yaitu zat yang terlarut didalam pelarut dan fase air pada temperature dan tekanan tetap, sehinngga v=1 (Shevla,1990).
                Titrasi adalah proses penentuan banyaknya suatu larutan dengan konsentrasi yang diketahui dan diperlukan untuk bereaksi secara lengkap dengan sejumlah contoh tertentu yang akan dianalisis (keenan,1984).
                Study kualitatif mengenai reaksi penetralan asam-basa paling nyaman bila dilakukan dengan menggunakan prosedur konsentrasi nya yang disebut titrasi. Dalam percobaab titrasi, sutau larutan yang konsentrasinya diketahui secara pasti disebutlarutan baku, ditambahkan secara bertahap larutan yang lain yang konsentrasinya tidak diketahui sampai reaksi kimia antara kedua larutan berlangsung sempurna (Chang,2001).
·         Apparatus
Adapun apparatus yang digunakan dalam percobaan kali ini antara lain: gelas ukur, corong Buchner, corong pisah, Erlenmeyer, melting point apparatus.
·         Bahan
Adapaun bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain: serbuk asam benzoate, larutan HCl 10%, larutan NaOH 10%, toloena, aquades.
·         Cara Kerja
Dalam percobaan kali ini langkah-langkah yang harus dilakukan pertama diambil 1 gr larutan asam benzoate kemudian dimasukkan ke dalam corong pisah. Kedua, ditambahkan pelarut toloena sebanyak 10 ml kedalam corong pisah. Ketiga, ditambahkan 10ml larutan NaOH 10% lalu dikocok selama 5 menit. Keempat didiamkan sampai terbentuk 2 lapisan dengan jelas. Kelima, lapisan air dipisahkan dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer dengan menyisakan sedikit dalam lapisan organic. Keenam, lapisan organic di ekstraksi sekali lagi dengan 10 ml larutan NaOH 10 % . ketujuh, lapisan air digabungkan dan diasamkan dengan larutan HCl 10% sampai terbentuk endapan. Ke delapan disarinng dengan penyaring vaccum kemudian dikeringkan dan ditimbang dan diamati sifayt fisikanya dan dibandingkan dengan azam benzoate standar.
·         Analisa Hasil
Dalam suatu metode ekstraksi pelarut kita harus mengetahui terlebih dahulu sifat-sifat pelarut dan pelarut apa yang baik digunakan dalam esktraksi asam –basa. Air digunakan sebagai salah satu pelarut yang digunakan pada ekstraksi asam basa karena kebanyakan senyawa organic tidak bercampur dengan air.  Untuk memillih jenis pelarut organic yang baik (untuk pelarut air) harus diperhatikan factor-faktor sebagai berikut:
1.       Harga konstanta distribusi tinggi
2.       Kelarutan pelarut organic rendah dalam air
3.       Viskositas kecil dan tidak membentuk emulsi dengan air.
Dalam percobaan ini ternyata pelarut organic membentuk emulsi dengan air, hal tersebut mungkin disebabkan oleh pelarut organic yang dipilih kurang cocok,  ada pengotor pada zat terlarut , atau mungkin juga pada saat melarutkan kurang larut sempurna.
Penngaruh  asam terhadap terbentuknya  asam benzoate kembali yaitu pada saat asam benzoate di ekstraksi dengan NaOH menghasilkan Natrium benzoate dan H2O yang terdistribusi toloena. Kemudian natrium benzoate tersebut direaksikan dengan asam kuat ( seperti HCL) sehingga mennghasilkan asam benzoate kembali dan natrium klorida.
Titik didih asam benzoat yang diperoleh dalam percobaan tersebut yaitu 116 oC, sedangkan asam benzoate standar titik didihnya 122,4oC. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh zat pengotor yang masih ada dalam sampel asam benzoate.

DAFTAR PUSTAKA
Arsyad,M.N.1997. Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah. Jakarta: Erlangga
Chang , Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid I. Jakarta: Erlangga
Day A.R dan Underwood. 2001. Analisis Kimia analitik. Jakarta: Erlangga
Hendayana, Sumer. 2006. Kimia Pemisahan. Bandung: REmaja Rosdakarya
Kopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik.Jakarta: UI Press
Anda sedang membaca artikel tentang Praktikum Ekstraksi Asam-Basa dan anda bisa menemukan artikel Praktikum Ekstraksi Asam-Basa ini dengan url http://moslem-chemist.blogspot.com/2012/11/praktikum-ekstraksi-asam-basa.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Praktikum Ekstraksi Asam-Basa ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Praktikum Ekstraksi Asam-Basa sumbernya.

ARTIKEL TERKAIT:

Ditulis Oleh : fauzan muhammad

Artikel Praktikum Ekstraksi Asam-Basa ini ditulis oleh fauzan muhammad pada hari Friday, November 16, 2012. Terimakasih atas kunjungan Anda pada blog ini. Kritik dan saran tentang Praktikum Ekstraksi Asam-Basa dapat Anda sampaikan melalui kotak komentar dibawah ini.

:: Get this widget ! ::

1 komentar:

Silahkan Tinggalkan Komentarnya